18 Jul 2023

PROF. DR. IR. M. AMIN AZIZ







ORANG TUA , GURU DAN SEKALIAN BOS PERUSAHAAN

ALHAMDULILLAH DENGAN JASA KELUARGA ACEH CIJANTUNG
DARI TAHUN 1991 SD 2012

BEKERJA
YAYASAN PENDIKIKAN MIFTAHUL JANNAH
PERCETAKAN  - PT. INSANMITRA SATYA MANDIRI
PERTAMBAKAN : PT NURIZIE DUA JARI KARAWANG
PENERBITAN : PINBUK PRESS
LEMBAGA DAKWAH - DFQ ( DAI FIAH QOLILLAH)
PERDAGANGAN UMUM - PT. KARIMA AUDI
LSM- PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL (PINBUK)
PEMBIBITAN KARET - PT PPAB ( PEMBIBITAN DAN PERDAGANGAN AGRIBISNIS BATUMARTA)

SEKOLAH
MENAMATKAN UJIAN PERSAMAAN SMA TELADAN II JAKARTA TAHUN 1995

KURSUS
MENGETIK TERAMPIL 10 JARI
KOMPUTER 
AKUNTANSI BON A 
AKUNTASNI BON B
AKUNTANSI TRAMPIL

EXCEL FOR ACOUNTING

KULIAH UT UPJJ JAKARTA TIMUR
MANAJEMEN PENYELIA INDUSTRI DAN JASA DII

ALHAMDULILLAH

SEMOGA AMAL BAIK KELUARGA CIJANTUNG DI TERIMA OLEH ALLAH SWT
DAN DI BERIKAN GANJARAN DARI ALLAH SWT .AMIN YA ROBBAL ALAMIN
 


RIwayat hidup prof m. amin aziz

Prof. Dr. M Amin Aziz adalah salah seorang pelopor ekonomi syariah di Indonesia1. Beliau dikenal sebagai salah seorang pendiri Bank Muamalat Indonesia, bank syariah pertama di Tanah Air yang menjadi pembuka jalan bagi penerapan sistem ekonomi syariah di sini1. Selain sebagai pendiri Bank Muamalat, Amin Aziz juga tercatat sebagai pendiri Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)1.

Amin Aziz meraih gelar M.Sc Sosiologi Pedesaan di University of the Philippines Los BaƱos, Filipina pada tahun 1974, dan meraih gelar Ph.D ekonomi pertanian di Iowa State University, AS pada tahun 19782.

Beliau berpulang ke Sang Pencipta pada tanggal 23 Juli dalam usia 78 tahun di Jakarta1. Almarhum meninggal karena sakit3. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya. Amin.


Apa saja kontribusi Prof. M Amin Aziz dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia?

Prof. Dr. M Amin Aziz adalah salah seorang pelopor ekonomi syariah di Indonesia1. Beliau dikenal sebagai salah seorang pendiri Bank Muamalat Indonesia, bank syariah pertama di Tanah Air yang menjadi pembuka jalan bagi penerapan sistem ekonomi syariah di sini1. Selain sebagai pendiri Bank Muamalat, Amin Aziz juga tercatat sebagai pendiri Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)1.

Amin Aziz merupakan penggagas sistem ekonomi syariah yang juga sekaligus sebagai pendiri Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) untuk daerah Aceh disebut dengan nama Baitul Qiradh (BQ)2. Langkah pertama beliau lakukan dalam mendirikan bank syariah di Indonesia adalah dengan cara mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendukung program mulia tersebut2. Setelah mendapat dukungan, maka satu hari sebelum Musyawarah Nasional (Munas) MUI dilakukan lokakarya yang bertemakan “Masalah Bunga Bank dan Perbankan” pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor, yang Ketua Panitianya Amin Aziz dan Sekretaris Saifuddin Rasyid2.

Amin Aziz juga dikenal sebagai orang yang sangat memperhatikan ekonomi kerakyatan dan bagaimana cara menanggulangi kemiskinan3. Beliau telah mengambil prakarsa penting dalam perkembangan serta kemajuan ekonomi keislaman di indonesia4.

Dengan demikian, Prof. Dr. M Amin Aziz telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia melalui perannya sebagai pendiri Bank Muamalat Indonesia, LPPOM MUI, ICMI, PINBUK, serta melalui perjuangannya dalam menanggulangi kemiskinan dan memperhatikan ekonomi kerakyatan.


Bagaimana kisah pendirian Bank Muamalat Indonesia?

Bank Muamalat Indonesia adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya1. Bank ini didirikan pada tanggal 1 November 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia1.

Ide untuk mendirikan Bank Muamalat Indonesia tercetus dalam sebuah lokakarya MUI bertema “Masalah Bunga Bank dan Perbankan” yang diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor1. Hasan Basri, selaku Ketua Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991. Munas MUI itu memutuskan agar MUI mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga1.

Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo. Dilakukan lobi melalui BJ Habibie hingga akhirnya Presiden Soeharto menyetujui didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI)1. Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI). “Muamalat” dalam istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan antarmanusia1.

Bank Muamalat mulai beroperasi pada tahun 1992, yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta masyarakat luas1. Pada tahun 1994, telah menjadi bank devisa. Produk pendanaan yang ada menggunakan prinsip Wadiah (titipan) dan Mudharabah (bagi-hasil). Sedangkan penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil, dan sewa1.

Saat ini Bank Muamalat dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH, 82,65%), Andre Mirza Hartawan (5,19%), dan sisanya dimiliki oleh masyarakat/publik1. Hingga September 2022, saham BPKH naik dari sebelumnya yang sebesar 78,46% pada saat awal pemilikan di tahun 2021. Sebelumnya Bank Pembangunan Islam (IDB) sempat menjadi pemegang saham bank ini1.








Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung utara pulau Sumatera. Provinsi ini terdiri dari 18 kabupaten dan 5 kota, dengan total 290 kecamatan dan 6.497 gampong1. Berikut ini adalah daftar 18 kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam:

  1. Kabupaten Aceh Barat
  2. Kabupaten Aceh Barat Daya
  3. Kabupaten Aceh Besar
  4. Kabupaten Aceh Jaya
  5. Kabupaten Aceh Selatan
  6. Kabupaten Aceh Singkil
  7. Kabupaten Aceh Tamiang
  8. Kabupaten Aceh Tengah
  9. Kabupaten Aceh Tenggara
  10. Kabupaten Aceh Timur
  11. Kabupaten Aceh Utara
  12. Kabupaten Bener Meriah
  13. Kabupaten Bireuen
  14. Kabupaten Gayo Lues
  15. Kabupaten Nagan Raya
  16. Kabupaten Pidie
  17. Kabupaten Pidie Jaya
  18. Kabupaten Simeulue

Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung utara pulau Sumatera. Provinsi ini terdiri dari 18 kabupaten dan 5 kota1. Berikut ini adalah daftar 5 kota di Nanggroe Aceh Darussalam:

  1. Kota Banda Aceh
  2. Kota Langsa
  3. Kota Lhokseumawe
  4. Kota Sabang
  5. Kota Subulussalam

Tidak ada komentar: